ANALISIS PEREKAT STYROFOAM BERDASARKAN PERBANDINGAN JUMLAH PELARUT PERTALITE
Sonia Somadona 1, Evi Sribudiani 1, Franciscus Xaverius Sitorus 1
1 Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Riau
e-mail : sonia_hut@yahoo.co.id
ABSTRAK
Styrofoam berkontribusi besar sebagai sampah, terutama karena sifatnya yang ringan seperti mengapung di atas air dan atau mudah ditiup angin dari satu tempat ke tempat lain bahkan ketika dibuang dengan tidak benar.
Styrofoam dapat dijadikan sebagai perekat apabila dicampur dengan pertalite. Materi dari
styrofoam ini bersifat non-daur ulang dan non-biodegradable (tidak dapat membusuk menjadi zat konstituen), oleh sebab itu, dengan penggunaan bahan tambah (additive)
styrofoam yang sulit terurai dan didaur ulang akan mendukung gerakan ramah lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini akan melihat perbedaan kualitas perekat yang dihasilkan terhadap perbedaan jumlah pelarut pertalite yang diberikan. Perbandingan
Styrofoam dengan pelarut yang diberikan yaitu 30:70, 40:60, 50:50. Metode pengujian kualitas perekat berdasarkan standar SNI 06-4567-1998. Kenampakan perekat dari masing-masing perbandingan
Styrofoam dengan pelarut 30:70, 40:60, 50:50 yaitu Cair,
Styrofoam Sudah Hancur, Putih Kehijau-Hijauan; Kental ,
Styrofoam Sudah Tercampur, Hijau; Pekat,
Styrofoam tidak habis, Hijau Kehitaman. Nilai pH yaitu 1,35,1,04, dan 1,01. Waktu gelatinasi yaitu 23 menit, 38 menit dan 42 menit. Kualitas perekat dengan perbandingan jumlah pelarut yang berbeda menunjukan adanya perbedaan kualitas.
Kata kunci: Styrofoam, Pertalite, Perekat, Kualitas